search ya gan..

Kamis, 21 April 2011

Strategi Operasi di Lingkungan Global

Strategi Operasi di Lingkungan Global

Salah satu kunci keberhasilan perusahaan agar berhasil dalam persaingan adalah berusaha untuk bisa bersaing dengan perusahaan lainnya dengan strategi yang baik. Disini akan coba kita bahas, apa saja sih yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk dapat bersaing?

Pandangan global mengenai operasi :
Ada banyak alasan mengapa sebuah operasi bisnis domestik memutuskan untuk berkembang menjadi internasional, diantaranya :
1. Mengurangi biaya
2. Memperbaiki rantai pasokan
3. Menyediakan barang dan jasa yang lebih baik
4. Menarik pangsa pasar baru
5. Belajar untuk memperbaiki operasi
6. Mendapatkan dan mempertahankan bakat global

Membangun misi dan strategi :
Sebuah usaha manajemen operasi yang efektif harus mempunyai sebuah misi, sehingga ia tahu ke mana arah tujuannya dan sebuah strategi, sehingga ia tahu bagaimana cara untuk bisa mencapai misi tersebut.
Membangun misi dan strategi :
1. Misi organisasi sebagaimana tujuannya – apa yang akan disumbangkan ke masyarakat/ pelanggan
2. Pernyataan misi menghasilkan batasan dan fokus organisasi, juga konsep dalam menjalankan perusahaan
3. Misi menyatakan alasan adanya suatu organisasi
Saat misi ditetapkan, strategi dan penerapannya dapat dimulai. Strategi adalah rencana tindak organisasi untuk mencapai misinya. Setiap wilayah fungsional mempunyai strategi untuk mencapai misinya dan membantu organisasi mencapai misi keseluruhan. Strategi ini memanfaatkan peluang dan kekuatan, menetralkan ancaman, dan menghindari kelemahan.

Perusahaan mencapai misinya dalam tiga jalan :
1. Perbedaan/ pembedaan
2. Kepemimpinan biaya
3. Respons yang cepat
Tiga strategi yang ada masing-masing memberikan peluang bagi para manajer operasi untuk meraih keunggulan bersaing. Keunggulan bersaing (competitive advantage) berarti menciptakan sistem yang mempunyai keunggulan yang unik atas pesaing lainnya. Idenya adalah menciptakan nilai pelanggan dengan cara yang efisien dan langgeng .

Mencapai keunggulan bersaing melalui operasi :
1. Bersaing pada pembedaan
2. Bersaing pada biaya
3. Bersaing pada respons

Sepuluh keputusan strategis manajemen operasi :
1. Perancangan barang dan jasa
2. Mutu
3. Perancangan proses dan kapasitas
4. Pemilihan lokasi
5. Perancangan tata letak
6. Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan
7. Manajemen rantai pasokan (supply chain)
8. Persediaan
9. Penjadwalan
10. Pemeliharaan

Permasalahan dalam strategi operasi :
Perubahan strategi terjadi karena dua alasan :
1. Strategi menjadi dinamis karena peubahan dalam organisasi
2. Strategi juga menjadi dinamis karena adanya perubahan lingkungan

Pengembangan dan penerapan strategi :
Saat perusahaan memahami permasalahan yang ada dalam mengembangkan strategi yang efektif , mereka mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal mereka, juga peluang dan ancaman yang ada di lingkungan mereka
Dikenal sebagai analisis SWOT
Permasalahan yang biasa timbul dalam strategi operasi :
1. Mengidentifikasi faktor penentu keberhasilan (CSF)
2. Membangun dan mengisi organisasi
3. Memadukan manajemen operasi dengan aktiitas lain


Pilihan strategi operasi global :
1. Strategi internasional, menggunakan ekspor dan lisensi untuk memasuki pasar global. Menguntungkan, dimana tingkat tanggapan lokal rendah dan pengurangan biaya sedikit
2. Strategi multidomestik, membagi kewenangan dengan memberikan otonomi yang cukup berarti pada setiap bisnis. Strategi : mendirikan perusahaan cabang, menyediakan waralaba
3. Strategi global, mempunyai tingkat sentralisasi yang tinggi, dimana kantor pusat mengkoordinasikan organisasi untuk mencari standar dan pembelajaran diantara pabrik, sehingga dapat menghasilkan skala ekonomis
Salah satu kunci sukses untuk bersaing di bidang operasi khususnya di industri manufaktur adalah desain produk dan jasa. Disini akan dibahas apa saja yang harus diperhatikan dalam desain produk dan jasa.

1. Pemilihan produk dan jasa
2. Menghasilkan produk baru
3. Pengembangan produk
4. Permasalahan desain
5. Persaingan berdasarkan waktu
6. Menetapkan produk
7. Dokumentasi untuk produksi
8. Desain jasa
9. Pohon keputusan
10. Transisi menuju produksi

1. Pemilihan Produk dan Jasa
a. Siklus hidup produk
b. Siklus hidup dan strategi
- Fase perkenalan
- Fase petumbuhan
- Fase kematangan
- Fase penurunan
c. Analisis produk berdasarkan nilai
Nilai urutan produk dari yang tertinggi ke yang terendah akan kontribusi mereka terhadap perusahaan
2. Menghasilkan produk baru
a. Peluang produk baru
- Brainstorming
i. Teknik tim untuk membangkitkan ide kreatif pada satu subjek khusus. Ide tidak dikaji ulang hingga waktu brainstorming selesai
ii. Memahami pelanggan
iii. Perubahan ekonomi
iv. Perubahan secara sosiologis dan demografis
v. Perubahan teknologi
vi. Perubahan politik
vii. Perubahan lainnya (kebiasaan pasar, standar profesional, pemasok dan distributor)
b. Pentingnya produk baru
3. Pengembangan produk
a. Sistem pengembangan produk : Konsep produk dikembangkan dari sumber yang bervariasi, yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. Konsep yang dapat lolos pada tahapan ide produk, berproses melalui berbagai tahap, dengan pengkajian terus menerus, umpan balik dan evaluasi dalam lingkungan sangat partisipatif untuk meminimumkan kegagalan
b. QFD (Quality Function Deployment) : Suatu proses menenetapkan keinginan pelanggan dan menterjemahkannya menjadi atribut agar tiap area fungsional dapat memahami dan melaksanakannya c.Kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai : Aktivitas yang menolong memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan dan penggunaan sebuah produk
4. Permasalahan desain produk
a. Desain yang tangguh
b. Desain modular
c. CAD – Computer-Aided Design
d. CAM – Computer-Aided Manufacturing
e. Teknologi virtual reality
f. Analisis nilai
g. Desain yang ramah lingkungan
5. Persaingan berdasarkan waktu
a. Produk dikembangkan dan dipindahkan ke pasar dengan cepat
b. Membeli teknologi dengan cara mengambil alih sebuah perusahaan
c. Joint ventures
d. Aliansi
6. Menetapkan produk
a. Keputusan untuk membuat atau membeli
b. Teknologi kelompok

7. Dokumentasi untuk produksi
a. Diagram perakitan : Sebuah grafik sebagai jalan untuk menerangkan bagaimana komponen mengalir menjadi sub-perakitan dan akhirnya menjadi produk jadi
b. Lembar rute : Merupakan daftar operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill of material
c. Perintah kerja : Sebuah instruksi untuk membuat sejumlah kuantitas produk tertentu, biasanya untuk jadwal tertentu
d. ECN (engineering change notices) : Sebuah perbaikan atau perubahan dari gambar teknik
e. Manajemen konfigurasi : Suatu sistem dimana sebuah produk direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifikasi secara akurat sementara pengendalian dan pertangungjawaban suatu perubahan tetap terjaga
8. Desain jasa
a. Partisipasi atau interaksi denga pelanggan
b. Dokumen untuk jasa
9. Pohon keputusan
Untuk membentuk pohon keputusan :
a. Pastikan semua alternatif yang mungkin dan keadaan sudah dimasukkan ke dalam pohon
b. Pengembalian hasil dimasukkan pada akhir setiap cabang yang bersesuaian
c. Tujuannya untuk menetapkan nilai yang diharapkan dari setiap tindakan yang ada

1. Pentingnya manajemen proyek
2. Perencanaan proyek
3. Penjadwalan proyek
4. Pengendalian proyek
5. Teknik manajemen proyek
6. Menentukan penjadwalan proyek
7. Variabilitas waktu kegiatan
8. Trade off biaya waktu dan crashing proyek
9. Kritik pada PERT dan CPM
10.Microsoft project untuk manajemen proyek

1. Pentingnya Manajemen Proyek meliputi 3 fase :

a. Perencanaan : penetapan sasaran, mendifinisikan proyek dan organisasi tim
b. Penjadwalan : menghubungkan orang, uang, bahan dan masing2 kegiatan satu dengan yang lainnya
c. Pengendalian : mengawasi sumber daya, biaya, kualitas dan anggaran. Merevisi atau mengubah rencana dengan menggeser atau mengelola kembali sumber daya agar dapat memenuhi kebutuhan waktu dan biaya
2. Perencanaan proyek :
Proyek : sederetan tugas yang diarahkan kepada suatu hasil utama
Dibentuk organisasi proyek untuk memastikan program yang telah ada tetap berjalan dengan lancar dan mendapatkan manajemen dan perhatian yang semestinya.
Organisasi proyek akan bekerja baik bila :
a. Pekerjaan dapat didefinisikan dengan sasaran dan target waktu khusus
b. Pekerjaan unik dalam organisasi yang ada
c. Pekerjaan mengandung tugas2 kompleks dan saling berhubungan yang membutuhkan ketrampilan khusus
d. Proyek sifatnya sementara tapi penting bagi organisasi
e. Proyek meliputi hampir semua lini organisasi
3. Penjadwalan proyek : Meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk seluruh kegiatan proyek. Biasanya dibantu dengan diagram Gantt
Diagram Gantt :
a. Semua kegiatan telah direncanakan
b. Urutan kerja telah diperhitungkan
c. Perkiraan waktu telah tercatat
d. Keseluruhan proyek telah dibuat
4. Pengendalian proyek fokus pada :
a. Pengawasan ketat pada sumber daya, biaya, kualitas dan anggaran
b. Penggunaan loop umpan balik untuk merevisi rencana proyek dan pengaturan sumber daya
c. Diperlukan laporan PERT/ CPM yang sudah terkomputerisasi data diagram khas


5. Teknik manajemen proyek :
a. PERT (Program evaluation and review technique)
b. CPM (Critical Path Method)
c. Diagram jaringan dan pendekatan
PERT dan CPM mengikuti enam langkah dasar :
1. Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan kerja
2. Membangun hubungan antara kegiatan (putuskan mana yang lebih dahulu)
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan kegiatan
4. Menetapkan perkiraan waktu dan/ atau biaya untuk tiap kegiatan
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. (Jalur kritis)
6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek
7. Jalur kritis adalah bagian utama dalam pengendalian proyek

Diagram jaringan dan pendekatan
a. Kegiatan pada titik (activity-on-node – AON)
b. Kegiatan pada panah (activity-on-arrow – AOA)

6. Menentukan penjadwalan proyek
Jalur kritis adalah jalur waktu terpanjang yang melalui jaringan untuk mengetahui jalur kritis, kita menghitung dua waktu awal dan akhir untuk setiap kegiatan
- Mulai terdahulu (ES)
- Selesai terdahulu (EF)
- Mulai terakhir (LS)
- Selesai terkahir (LF)
Beberapa aturan untuk menentukan penjadwalan proyek :
a. Forward Pass
Aturan waktu mulai terdahulu
ES = Max ( EF semua pendahulu langsung )
Aturan selesai terdahulu
EF = ES + Waktu kegiatan
b. Backward Pass
Aturan waktu selesai terakhir
LF = Min ( LS dari semua kegiatan yang langsung mengikutinya )
Aturan waktu mulai terakhir
ES = LF - Waktu kegiatan
c. Menghitung waktu slack dan mengidentifikasi jalur kritis
Slack = LS – ES atau LF – EF
Waktu slack total versus waktu slack bebas


7. Variabilitas pada waktu kegiatan
Tiga perkiraan waktu pada PERT :
a. Waktu optimis : waktu penyelesaian kegiatan ‘terbaik’ yang bisa didapatkan dalam sebuah jaringan PERT
b. Waktu pesimis : waktu kegiatan ‘terburuk’ yang dapat diharapkan dalam sebuah jaringan PERT
c. Waktu realistis : waktu yang paling mungkin terjadi untuk menyelesaikan sebuah kegiatan dalam sebuah jaringan PERT
Peluang penyelesaian proyek :
a. Menetapkan waktu penyelesaian proyek untuk tingkat kepercayaan tertentu
b. Variabilitas dalam waktu penyelesaian jalur tidak kritis
8. Trade off biaya waktu dan crashing proyek
Crashing proyek : proses dimana kita memperpendek jangka waktu proyek dengan biaya terendah
Crashing sebuah proyek melibatkan empat langkah sbb :
a. Hitung biaya crash per minggu
b. Temukan jalur kritis pada jaringan proyek
c. Jika hanya ada satu jalur kritis, pilihlah kegiatan pada jalur kritis yang masih bisa dilakukan crash atau yang mempunyai biaya crash terkecil per periode
d. Perbaharui semua waktu kegiatan
9. Kritik pada PERT dan CPM
Kelebihan :
a. Sangat berguna terutama saat menjadwalkan dan mengendalikan proyek besar b. Konsep yang lugas dan tidak memerlukan perhitungan matematis yang rumit
c.Jaringan grafis membantu melihat hubungan antar kegiatan proyek secara cepat d. Analisis jalur kritis dan waktu slack membantu menunjukkan kegiatan yang perlu diperhatikan lebih dekat
e. Dokumentasi proyek dan gambar menunjukkan siapa yang bertanggung jawab untuk kegiatan yang beragam
f. Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariasi
g. Berguna dalam mengawasi jadwal dan biaya
Keterbatasan :
a. Kegiatan proyek harus ditentukan secara jelas dan hubungannya harus bebas dan stabil
b. Hubungan pendahulu harus dijelaskan dan dijaringkan bersama-sama
c. Perkiraan waktu cenderung subyektif dan bergantung pada kejujuran para manajer yang takut akan bahaya terlalu optimistis atau tidak cukup pesimistis
d. Ada bahaya terselubung dengan terlalu banyaknya penekanan pada jalur terpanjang atau kritis
Hmm...sesuatu yang menarik apabila kita berbicara mengenai manajemen operasi (MO). Dari sudut pandang manufaktur, MO dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
Kegiatan ini berlangsung di semua organisasi, sedangkan produksi adalah proses penciptaan dari barang dan atau jasa.
Untuk menghasilkan barang dan jasa, semua organisasi menjalankan fungsi-fungsi :
1. Pemasaran
2. Produksi / operasi
3. Keuangan
Mengapa mempelajari manajemen operasi?
- Bagaimana orang mengorganisasikan diri mereka untuk mendapatkan perusahaan yang produktif
- Bagaimana barang dan jasa diproduksi
- Memahami apa yang dikerjakan oleh manajer operasi
- Bagian yang paling banyak mengeluarkan biaya dalam sebuah organisasi

Peran manajer operasi :
- Melaksanakan fungsi dasar dan proses manajemen, meliputi :
- Perencanaan
- Pengorganisasian
- Pengaturan karyawan
- Pengarahan
- Pengendalian
Tren baru di bidang manajemen operasi :
- Fokus global
- Kinerja just in time
- Kemitraan rantai pasokan
- Pengembangan produk yang cepat
- Mass customization
- Pemberdayaan pekerja, tim dan perampingan produksi
- Ramah lingkungan (bahan dapat didaur ulang)

Tantangan dalam produktivitas :
1. Produktivitas adalah perbandingan antara output (barang dan jasa) dibagi dengan input (sumber daya – tenaga kerja dan modal)
2. Tugas manajer operasi meningkatkan perbandingan antara output dan input
3. Meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan efisiensi
Disini terlihat dengan jelas bagaimana manajemen operasi memegang peranan sangat penting dalam perusahaan...

Proses, Volume, dan Varietas

projects, job shops (machine, print, carpentry) proyek, toko pekerjaan (mesin, cetak, pertukangan)
Repetitive Ulang
(autos, motorcycles) (Otomotif, sepeda motor)
Harley Davidson Harley Davidson
Product Focus Fokus Produk
(commercial baked goods, steel, glass) (Barang dipanggang komersial, baja, kaca)
Nucor Steel Nucor Steel
High Customization Kustomisasi Tinggi
Medium Customization Sedang Customization
Low Customization Kustomisasi Rendah
Mass Customization Mass Customization
(difficult to achieve, but huge rewards) (Sulit untuk dicapai, tapi penghargaan besar)
Dell Computer Co. Dell Computer Co
Low Volume Low Volume
Repetitive Process Proses berulang
High Volume Volume Tin
Process Focus Proses Fokus
• Facilities are organized around specific activities or processes Fasilitas diorganisir sekitar kegiatan khusus atau proses
• General purpose equipment and skilled personnel Tujuan umum peralatan dan personil trampil
• High degree of product flexibility Tinggi tingkat fleksibilitas produk
• Typically high costs and low equipment utilization Biasanya biaya tinggi dan pemanfaatan peralatan rendah
• Product flows may vary considerably making planning and scheduling a challenge Arus Produk dapat bervariasi membuat perencanaan dan penjadwalan tantangan
Repetitive Focus Berulang Fokus
• Facilities often organized as assembly lines Fasilitas sering diatur sebagai lini perakitan
• Characterized by modules with parts and assemblies made previously Ditandai dengan modul dengan bagian-bagian dan rakitan dibuat sebelumnya
• Modules may be combined for many output options Modul dapat dikombinasikan untuk banyak pilihan output
• Less flexibility than process-focused facilities but more efficient Kurang fokus fleksibilitas dari fasilitas proses tapi lebih efisien
Product Focus Fokus Produk
• Facilities are organized by product Fasilitas diatur oleh produk
• High volume but low variety of products Volume tinggi tetapi rendah berbagai produk
• Long, continuous production runs enable efficient processes Panjang, produksi berjalan terus-menerus memungkinkan proses yang efisien
• Typically high fixed cost but low variable cost Biasanya biaya tetap tinggi tetapi rendah biaya variabel
• Generally less skilled labor Umumnya kurang terampil tenaga kerja
Comparison of Processes Perbandingan Proses
Rapid changeover on flexible equipment Rapid changeover pada peralatan fleksibel
Special purpose equipment Tujuan khusus peralatan
Special equipment aids in use of assembly line Khusus peralatan bantu dalam penggunaan jalur perakitan
General purpose equipment Tujuan umum peralatan
Large quantity, large variety of products Jumlah besar, berbagai macam produk
Large quantity, small variety of products Jumlah besar, berbagai kecil produk
Long runs, standardized product made from modules Lama berjalan, produk standar yang terbuat dari modul
Small quantity, large variety of products Kecil kuantitas, berbagai macam produk
Mass Customization Mass Customization
(High-volume, high-variety) (High-volume, high-varietas)
Product Focus Fokus Produk
(High-volume, low-variety) (High-volume, low-varietas)
Repetitive Focus Berulang Fokus
(Modular) (Modular)
Process Focus Proses Fokus
(Low volume, high variety) (Low volume, ragam ting
Comparison of Processes Perbandingan Proses
Custom orders require many job instructions Custom perintah membutuhkan banyak instruksi kerja
Few work orders and job instructions because jobs standardized Beberapa perintah kerja dan instruksi kerja karena pekerjaan standar
Repetition reduces training and changes in job instructions Pengulangan mengurangi pelatihan dan perubahan dalam instruksi kerja
Many job instructions as each job changes Banyak instruksi kerja karena setiap perubahan pekerjaan
Flexible operators are trained for the necessary customization operator Fleksibel dilatih untuk penyesuaian yang diperlukan
Operators are less broadly skilled Operator kurang terampil luas
Employees are modestly trained Karyawan rendah hati yang dilatih
Operators are broadly skilled Operator secara luas terampil
Comparison of Processes Perbandingan Proses
Work-in-process inventory driven down by JIT, lean production Work-dalam proses persediaan-didorong turun oleh JIT, produksi ramping
Work-in-process inventory is low Work-dalam proses persediaan-rendah
JIT inventory techniques used Persediaan JIT teknik yang digunakan
Work-in-process is high Work-in-proses tinggi
Raw material inventories are low Persediaan bahan baku rendah
Raw material inventories are low Persediaan bahan baku rendah
JIT procurement techniques used JIT pengadaan teknik yang digunakan
Raw material inventories high Persediaan bahan baku yang tinggi
Comparison of Processes Perbandingan Proses
Finished goods often made to order Barang jadi sering dibuat sesuai pesanan
Finished goods made to forecast and stored Barang jadi untuk memprediksi dan disimpan
Finished goods made to frequent forecast Barang jadi untuk memprediksi sering
Finished goods made to order Barang jadi yang dibuat sesuai pesanan
Goods move swiftly through the facility Barang bergerak cepat melalui fasilitas
Swift movement of unit through the facility is typical gerakan Swift unit melalui fasilitas khas
Movement is measured in hours and days Gerakan diukur dalam jam dan hari
Units move slowly through the plant Unit bergerak perlahan melalui pabrik
Comparison of Processes Perbandingan Proses
Sophisticated scheduling required to accommodate custom orders penjadwalan canggih yang diperlukan untuk mengakomodasi perintah kustom
Relatively simple scheduling, establishing output rate to meet forecasts Relatif penjadwalan sederhana, membangun tingkat output untuk memenuhi ramalan
Scheduling based on building various models from modules to forecasts Penjadwalan berdasarkan membangun berbagai model dari modul untuk prakiraan
Scheduling is complex, trade-offs between inventory, availability, customer service Penjadwalan adalah kompleks, trade-off antara persediaan, ketersediaan, pelayanan pelanggan
Comparison of Processes Perbandingan Proses
High fixed costs and dynamic variable costs make costing a challenge Tingginya biaya tetap dan biaya variabel dinamis membuat costing tantangan
High fixed costs mean costs dependent on utilization of capacity biaya tetap yang tinggi berarti biaya tergantung pada pemanfaatan kapasitas
Costs usually known due to extensive experience Biaya biasanya dikenal karena pengalaman yang luas
Costing estimated before job, not known until after job is complete Perkiraan biaya sebelum pekerjaan, tidak diketahui sampai setelah pekerjaan selesai
Fixed costs high, variable costs must be low Biaya tetap tinggi, biaya variabel harus rendah
Fixed costs high, variable costs low Biaya tetap tinggi, biaya variabel rendah
Fixed costs dependent on flexibility of the facility fasilitas Biaya tetap tergantung pada fleksibilitas
Fixed costs low, variable costs high Biaya tetap rendah, biaya variabel tinggi
Mass Customization Mass Customization
• The rapid, low-cost production of goods and service to satisfy increasingly unique customer desires Ini, cepat rendah biaya produksi barang dan jasa untuk memenuhi keinginan pelanggan semakin unik
• Combines the flexibility of a process focus with the efficiency of a product focus Menggabungkan fleksibilitas fokus proses dengan efisiensi fokus produk
Mass Customization Mass Customization
Vehicle models 140 260 Kendaraan model 140 260
Vehicle types 18 1,212 Kendaraan jenis 18 1212
Process Analysis Tools Proses Alat Analisis
• Flowcharts provide a view of the big picture Diagram alur memberikan pandangan dari gambar besar
• Process diagrams show detail Proses diagram menunjukkan detail
• Service blueprint focuses on customer interaction Layanan cetak biru berfokus pada interaksi pelanggan
Service Blueprint Layanan Cetak Biru
• Focuses on the customer and provider interaction Berfokus pada interaksi pelanggan dan penyedia
• Defines three levels of interaction Mendefinisikan tiga tingkat interaksi
• Each level has different management issues Setiap tingkat memiliki masalah manajemen yang berbeda
• Identifies potential failure points Mengidentifikasi potensi kegagalan poin
Service Blueprint Layanan Cetak Biru
Personal Greeting Salam Pribadi
Service Diagnosis Layanan Diagnosis
Friendly Close Friendly Tutup
Customer arrives for service Pelanggan tiba untuk layanan
Warm greeting and obtain service request Salam hangat dan memperoleh permintaan layanan
Direct customer to waiting room pelanggan langsung ke ruang tunggu
Notify customer the car is ready Beritahu pelanggan mobil siap
Customer departs Pelanggan berangkat
Customer pays bill Pelanggan membayar



STRATEGI LOKASI
8 – 2
Pentingnya Lokasi
Salah satu keputusan yang paling penting yang dibuat oleh perusahaan adalah
dimana meneka akan menempatkan kegiatan operasional mereka, maka keputusan yang harus diambil selanjutnya oleh manajer operasional adalah strategi lokasi.
Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi:
1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada
2. Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah fasilitas lain di tempat lain
3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain
8 – 3
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lokasi
Secara umum perusahaan dalam melaksanakan strategi lokasi mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Produktifitas Tenaga Kerja
2. Nilai Tukar dan Resiko Mata Uang
3. Biaya
4. Sikap
5. Kedekatan dengan Pasar
6. Kedekatan dengan Suplier
7. Kedekatan dengan Pesaing (Clustering)

Tidak ada komentar: