search ya gan..

Minggu, 18 Maret 2012

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN “PT. PERTAMINA ( PERSERO ) UPMS VI BANJARMASIN”

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam era globalisasi pada saat ini ikut memacu perkembangan teknologi, salah satunya dalam bidang teknologi informasi. Kemutakhiran data merupakan salah satu aspek penting yang tidak boleh dikesampingkan oleh para pelaku bisnis. Dengan demikian persaingan bisnis yang terjadi menjadi sangat kompetitif. Dalam hal ini, untuk terus dapat bertahan ditengah kondisi yang ada, maka perusahaan harus memiliki strategi – strategi jitu dalam menyikapi perubahan yang ada. Untuk itu pihak manajemen diharapkan mampu mendeteksi secara efektif kapan perubahan kondisi membutuhkan tanggapan strategis, maka sangat dibutuhkan suatu sistem informasi yang mampu menangkap, mencipta dan memanipulasi informasi internal dan eksternal secara efektif.

Suatu keterandalan sistem informasi yang ada mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam sebuah lingkungan bisnis, karena dengan hal itu sangat membantu manajemen untuk menyediakan informasi dalam mengambil keputusan - keputusan strategis yang dibutuhkan. Karena pentingnya kebutuhan sebuah sistem informasi maka perusahaan perlu mempertimbangkan sistem yang telah digunakan dan yang akan dikembangkan agar kedepannya menjadi sebuah sistem yang efektif dalam mendukung apa yang menjadi visi dan misi perusahaan. Namun kesuksesan suatu sistem informasi tidak hanya dilihat melalui bagaimana sistem tersebut dapat menghasilkan informasi dengan baik, tetapi juga melalui kesesuaiannya dengan lingkungan organisasi dan para pengguna yang membutuhkan atau menggunakan informasi yang dihasilkan tersebut.

Perusahaan yang menyadari pentingnya peningkatan kinerja dari sistem informasi akuntansi yang sedang dipakai, akan selalu memperhatikan faktor - faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja dari sistem informasi akuntansi misalnya keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan, komunikasi yang baik dan juga partisipasi yang baik dari karyawan akan menimbulkan rasa puas pada karyawan dan rasa puas ini akan mempengaruhi seseorang untuk bekerja lebih giat dan bersemangat sehingga dengan semangat yang tinggi perusahaan dapat mencapai hasil yang diinginkan. Banyak perusahaan yang mengimplementasikan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.

Maka dari itu dalam mengembangkan suatu sistem informasi perlu diperhatikan keterlibatan pemakai karena ini berkaitan dengan pihak yang nantinya akan menggunakan atau memanfaatkan informasi yang dihasilkan. Di samping itu juga kemampuan teknik personal sistem informasi apabila kemampaun yang dimiliki oleh personal kurang maka perlu program pelatihan dan pendidikan pemakai yang tidak kalah penting untuk itu perlu dukungan dari manajemen puncak PT. PERTAMINA (PERSERO) .

Dengan adanya liberalisasi dalam bidang BBM, menyebabkan terjadinya persaingan ketat di bidang distribusi dan pemasaran BBM, didorong oleh sikap konsumen yang semakin kritis. Situasi ini nyaris tidak menyisakan waktu bagi Pertamina untuk bertindak terlambat dan berpikir setengah – setengah. Hal itu memacu kebutuhan akan suatu sistem informasi akuntansi yang handal agar proses distribusi dan pemasaran oleh tiap – tiap depot yang dinaungi oleh PT. PERTAMINA ( PERSERO ) UPMS VI BANJARMASIN, bisa seefisien mungkin serta mendukung apa yang menjadi visi dan misi perusahaan.















B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Akuntansi PT.PERTAMINA?
2. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen PT. PERTAMINA?
3. Bagaimana Informasi SPBU PT.PERTAMINA?
4. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen Pemasaran PT. PERTAMINA?
5. Bagaimana Sistem Informasi Manajemen SDM PT. PERTAMINA?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Sistem Informasi manajemen.Tujuan penulisan makalah ini agar kita dapat mengetahui system informasi manajemen apa saja dan berbasis apa saja yang diguankan PT.PERTAMINA (PERSERO). Semoga bisa bermanfaat.


















BAB II
PEMBAHASAN

A. TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PT. PERTAMINA
1. Kebijakan umum
a. Teknologi informasi yang dibangun harus memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukung terciptanya produk atau jasa Perusahaan yang unggul dan kompetitif.
b. Investasi teknologi informasi harus mempertimbangkan aspek keuntungan berupa pengurangan biaya dan kemudahan memperoleh informasi.
c. Direksi menetapkan fungsi teknologi informasi yang :
1) bertanggung jawab untuk mewujudkan rancangan menjadi konstruksi yang detil
2) bertindak sebagai konsultan dengan melakukan komunikasi secara rutin dengan pihak pengguna (users)
3) memfasilitasi berlangsungnya pelatihan teknologi informasi
4) dibebaskan dari kegiatan pengadaan barang dan jasa yang berhubungan dengan kegiatan teknologi informasi.
d. Fungsi teknologi informasi menerapkan mekanisme penjaminan mutu (Quality Assurance) untuk memastikan bahwa perangkat-perangkat dan sistem yang digunakan dalam teknologi informasi telah berada pada kualitas dan tingkat layanan yang diharapkan.
e. Fungsi pemakai (user) menerapkan penjaminan mutu (Quality Assurance) untuk memastikan bahwa data/informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi telah berada pada kualitas, kuantitas dan waktu yang diharapkan.
f. Untuk memperoleh pemanfaatan yang aman dan optimal, fungsi teknologi informasi harus menerapkan kendali-kendali terkait dengan aktivitas TI.



\\

2. Tahapan
Perusahaan harus memaksimalkan penggunanan teknologi informasi melalui tahapan-tahapan yang sekurang-kurangnya meliputi :
a. Tahap Pra-Implementasi, yang mencakup:
1) Pencanangan visi dan misi di bidang teknologi informasi
2) Penyusunan rencana strategis di bidang teknologi informasi yang sejalan (align) dengan strategi bisnis Perusahaan.
3) Penyusunan rancangan dan desain teknis
4) Penjabaran rancangan dan desain teknis teknologi informasi ke dalam konstruksi sistem secara fisik dan fungsional.
b. Tahap Implementasi, yang meliputi:
1) Perencanaan yang matang
2) Pelatihan dan pengembangan SDM
3) Pembakuan/standardisasi mutu layanan
4) Evaluasi dan pengendalian sistem
5) Penerapan sistem penanganan darurat (disaster recovery planning atau contingency planing).
c. Tahap Pengembangan
Pengembangan teknologi informasi harus dilaksanakan dalam koridor penerapan teknologi informasi yang terintegrasi dan handal melalui:
1) Penyusunan master plan pembangunan dan pengembangan teknologi informasi.
2) Penerapan Executive Information System dan/atau Decision Support System


B. SISTEM – SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT. PERTAMINA
Pada PertaminaTeknologi informasi sangat luas cakupannya, dari mulai yang menggunakan media audio, mediavisual sampai media pandang dengar/audio visual, ke depan pertamina harus memiliki Management Information System (MIS) yang canggih untuk percepatan arus data dan informasi sehingga perusahaan memiliki bahan yang cukup untuk kegiatan operasional dan pengambilan keputusan. System informasi (TI) juga harus dapat memperbaiki proses bisnis pertamina untuk menuju proses bisnis yang lebih kompetitif. Terutama pada Sistem Informasi Manajemen yang harus dibahas. Peran TI tak diragukan, dari mulai bagaimana menunjang pekerjaan engineer dihulu sampai bagaimana menunjang supply chain management dikilang atau SPBU-SPBU, juga pengadaan barang dan jasa (procurement) mau tidak mau harus bersentuhan dengan teknologi.Menyikapi era globalisasi, pelaksanaan barang/jasa dapat menggunalan sarana elektronik, baik internet, electronic data interchange, maupun e-mail.


1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTANSI PT.PERTAMINA

Sistem akuntansi PT. PERTAMINA menggunakan sebuah sistem informasi berbasis ERP ( Enterprise Resource Planning ) dari SAP R/3 ke generasi mySAP sistem yang dapat menjadi sebuah alat perubahan dari sistem manual dalam hal pencatatan ke sistem komputerasi yang terintegrasi dan real time. Penerapan software mySAP agar dapat memberikan data analitis untuk mendukung proses pengambilan keputusan jajaran manajemen di PT. PERTAMINA ( PERSERO ) pada umunya dan PT. PERTAMINA (PERSERO ) UPMS VI BANJARMASIN pada khusunya .
Modul atau fasilitas yang disediakan mySAP 2005 antara lain untuk transaksi bisnis, intelijen bisnis, dan manajemen perusahaan strategis untuk pengambilan keputusan. Software ini hanya sekedar alat dari sebuah sistem informasi akuntansi , yang membantu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.Untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan terhadap sistem informasi akuntansi yang dikembangkan, maka dalam pelaksanaannya manajemen harus memperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, sebab suatu sistem akan tidak efektif dalam membantu perkerjaan apabila ketika penentuannya tidak melibatkan pemakai sistem informasi akuntansi.
Kemampuan teknik personal sistem informasi, arti suatu sistem informasi akuntansi akan lebih bermanfaat dalam membantu aktivitas apabila setiap personel yang menggunakan sistem informasi akuntansi tersebut memilikikemampuan teknik untuk mengoperasionalkan sistem informasi akuntansi tersebut. Dukungan manajemen puncak juga memiliki pengaruh dalam penggunaan suatu sistem informasi akuntansi karena sistem yang dipilih oleh manajemen puncak pasti bertujuan untuk memajukan perusahaan.

2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PT. PERTAMINA

Pertamina memanfaatkan e-Procurement terdapat salah satu proses yang disebut e-Auction. Pertamina mendahulukan bagian ini. Aplikasi e-Auction pertamina serta teknologi dikembangkan oleh Divisi Sistem Bisnis dan Teknologi Informasi (SBTI). Sedangkan sisi pelaksanaan dilakukan fungsi LayananUmum dan Fungsi Pengadaan di Dekrorat/Unit lain yang berada di luar cakupan LayananUmum, yang kemudian diikuti berbagai fungsi dan unit sebagai user-nya. Secara gampangnya pengertian e-Auction adalah negosiasi melalui system secara electronic dengan mencari harga terendah dalam rangka pengadaan barang/jasa.Pelaksanaan e-Auction dilakukan disebuah bidding room.
Di ruangan inilah negosiasi melalui system e-Auction dilakukan. Ruangan ini dilengkapi perangkat komputer yang saling terhubung membentuk Local Area Network (LAN). Setiap peserta penyedia barang/jasa (bidder) yang mengikuti e-Auction harus terlebih dahulu lulus evaluasi administrasi dan teknis, serta telah menjalani pelatihan untuk menggunakan aplikasi Auction Pertamina dilakukan pada pengadaan barang/jasa secara manual. Hal terpenting lain yang berbeda adalah kalau dalam proses manual menetapkan pemenang langsung pada penawar harga terendah urutan pertama. Sedangkan dalam e-Auction penawar harga terbaik/terendah dari urutan satu sampai lima.Sampai diperoleh penawar dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga terendahsebelum e-Auction. Cepat, efisien, fair, dan bebas KKN. Bahkan bisa diperoleh selisih antara penawaran terendah (proses pra e-Auction) dengan harga yang diperoleh penghematan dalam pengadaan barang/jasa sebesar Rp 72,4 miliar.





3. SISTEM INFORMASI SPBU PT.PERTAMINA

Sistem Informasi SPBU suatu sistem software yang akan membantu proses operasional denganmenerapkan tertib administrasi pada Pompa SPBU yang ketat Pencatatan dari data customer,stok minyak, deposit di pertamina, Kupon Customer dan lain lain. Produk ini custom dan cocok untuk pengelola SPBU . Dilengkapi dengan sistem pelaporan yang sistematis dan akurat. SistemInformasi SPBU ini dibuat dengan sistem multi user yang memungkinkan pengaksesan sistem informasi oleh beberapa user yang berbeda dalam suatu waktu. Sistem ini dirancang dengan sistem keamanan yang handal yang mana setiap level user diset dalam ruang lingkup pekerjaanyang berbeda berdasar urutan otorisasi.

Feature Program:Modul Master : Menu Tanki SPBU, Menu master, Pompa Master Produk/ Minyak, Master Supplier, Master Petugas SPBU, Master Customer.Modul Transaksi: Transaksi Order Pembelian Ke Pertamina, Masuk Produk/Minyak, DepositCustomer Ke SPBU, Penjualan Kupon, Penjualan Tunai, Input kas harian, Koreksi Stok,Modul Laporan : Menu Laporan Stock, Laporan Data Customer, Pembelian Ke Supplier,Pembelian Detail, Laporan Detail Pembelian, Laporan Pembelian Per Supplier, Pembelian Per Produk, Laporan Nota Penjualan Harian, Laporan, Resume Penjualan Harian, Laporan NotaPenjualan, Laporan Detail Penjualan, Laporan Penjualan Per Tanki, Laporan Penjualan Per Produk, Laporan Penjualan Per Customer, Laporan Penjualan Per Perpetugas, Laporan Stok Per Produk, Laporan Kartu Stok, Laporan Detail Stok, Laporan Laba Penjualan, Laporan ResumeHarian, Laporan Kas HarianAgenda Transformasi PertaminaPerubahan Paradigma Manajemen dan Sumberdaya Manusia. Transformasi Kegiatan Usaha diSektor Hulu sebagai Penghasil Pendapatan Utama Perusahaan. Transformasi Kegiatan Usaha diSektor Hilir sebagai Ujung Tombak Perusahaan dalam Interaksi dengan Konsumen.Transformasi Restrukturisasi Korporat: Keuangan, SDM, Hukum, IT, dan Administrasi Umum,termasuk Penanganan Asset.Hasil yang diinginkan dari transformasi pertamina adalah:Pertamina ke depan sebagai perusahaan panutan (role model) di Indonesia



4. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMASARAN PT. PERTAMINA
Pemasaran merupakan sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi,segala kegiatan dalam hubungannya dalam pemuasan kebutuhan dan keinginan manusiamerupakan bagian dari konsep pemasaran.Pemasaran BBM Retail merupakan salah satu fungsi di Direktorat Pemasaran dan Niaga yangmenangani pemasaran BBM retail untuk sektor transportasi dan rumah tangga. Pertaminamelakukan pemasaran BBM Retail melalui lembaga penyalur Retail BBM/BBK yang saat initersebar diseluruh Indonesia, seperti SPBU (Statiun Pengisian BBM Untuk Umum), AgenMinyak Tanah (AMT), Agen Premium & Minyak Solar (APMS),serta Premium Solar PackedDealer(PSPD).
Saat ini Pertamina sedang berbenah untuk melakukan transformasi di segala bidang, termasuk difungsi Retail Outlet SPBU. Upaya yang dilakukan dalam perubahan tersebut adalah pemberian standarisasi pelayanan SPBU Pertamina. Pertamina berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan istilah Pertamina Way. Penjabaran Pertamina Way adalah staf, kualitas, dan kuantitas, peralatan, dan fasilitas, format fisik, dan produk dan pelayanan.Pertamina Way merupakan standar baru yang diterapkan untuk seluruh Stasiun Pengisian BahanBakar Minyak Umum (SPBU Pertamina) di seluruh Indonesia kepada konsumen baik dari segi pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas termasuk kenyamanan di lingkungan SPBU. SPBUyang telah sukses menerapkan Pertamina Way berhak mendapatkan Sertifikasi Pasti Pas, setelah dinyatakan lolos oleh auditor independen bertaraf internasional.


5. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SDM PT. PERTAMINA

Berkomitmen, berdedikasi dan berorientasi bisnis. Untuk mencapai hal tersebut di atas,Perusahaan telah menetapkan strategi korporat berikut untuk pengembangan SDM:
 Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang terorganisasi dan konsisten sehingga para pekerja memiliki kompetensi, ketrampilan, dedikasi, kinerja dan produktivitas yang tinggi.
 Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan dan remunerasi yang kompetitif sertamemberikan perlindungan kepada pekerja sesuai dengan standar perusahaan migas di Indonesiadan peraturan yang berlaku.
 Menciptakan dan mengembangkan hubungan industri yang aman untuk menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman guna mendukung produktivitas yang tinggi

Strategi korporat ini menjadi dasar untuk pengimplementasian program pengembangan SDM.Perusahaan memiliki keyakinan bahwa pengembangan SDM merupakan investasi jangka panjang sehingga Perusahaan memiliki komitmen terhadap program pengembangan yang sistematik dan berkelanjutan untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan bisnis. Perusahaan telah mengimplementasikan proses rekruitmen dan seleksi pekerja yang transparanguna memperoleh ahli dan lulusan Sarjana baru untuk regenerasi. Proses rekruitmen dan seleksiawal dilaksanakan melalui pihak ketiga yang independent seperti Universitas Indonesia,Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran.Melanjutkan kebijakan tahun 2001,
Perusahaan telah mengembangkan sistem dan program manajemen karir berdasarkan kemampuan dan kinerja (merit system). Program dan sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan transparansi dalam pengembangan karir pekerja Pertamina dimasa mendatang. Untuk menciptakan budaya perusahaan yang mendukung proses transformasi, Perusahaan telah melakukan program sosialisasi untuk nilai-nilai unggulanyang dikenal dengan FIVE-M (Focus, Integrity, Visionary, Excellence and Mutual Respect).Untuk pengukuran kinerja, Perusahaan menggunakan Ukuran Kerja Terpilih dan IndeksProduktivitas. Pengukuran ini meningkatkan pengembangan yang berkelanjutan untuk mempercepat pencapaian status sebagai perusahaan bertaraf internasional.










BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Pada PertaminaTeknologi informasi sangat luas cakupannya, dari mulai yang menggunakan media audio, mediavisual sampai media pandang dengar/audio visual, ke depan pertamina harus memiliki Management Information System (MIS) yang canggih untuk percepatan arus data dan informasi sehingga perusahaan memiliki bahan yang cukup untuk kegiatan operasional dan pengambilan keputusan.
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTANSI PT.PERTAMINA
Sistem akuntansi PT. PERTAMINA menggunakan sebuah sistem informasi berbasis ERP ( Enterprise Resource Planning ) dari SAP R/3 ke generasi mySAP sistem yang dapat menjadi sebuah alat perubahan dari sistem manual dalam hal pencatatan ke sistem komputerasi yang terintegrasi dan real time.
2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PT. PERTAMINA
Pertamina memanfaatkan e-Procurement terdapat salah satu proses yang disebut e-Auction. Pertamina mendahulukan bagian ini. Aplikasi e-Auction pertamina serta teknologi dikembangkan oleh Divisi Sistem Bisnis dan Teknologi Informasi (SBTI).
3. SISTEM INFORMASI SPBU PT.PERTAMINA
Sistem Informasi SPBU suatu sistem software yang akan membantu proses operasional denganmenerapkan tertib administrasi pada Pompa SPBU yang ketat Pencatatan dari data customer,stok minyak, deposit di pertamina, Kupon Customer dan lain lain.
4. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMASARAN PT. PERTAMINA
Pemasaran BBM Retail merupakan salah satu fungsi di Direktorat Pemasaran dan Niaga yangmenangani pemasaran BBM retail untuk sektor transportasi dan rumah tangga.
5. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SDM PT. PERTAMINA
Perusahaan telah mengembangkan sistem dan program manajemen karir berdasarkan kemampuan dan kinerja (merit system). Program dan sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan transparansi dalam pengembangan karir pekerja Pertamina dimasa mendatang.

Selasa, 13 Maret 2012

STRATEGI PORTOFOLIO SAHAM

STRATEGI PORTOFOLIO SAHAM
Tujuan dari bab ini adalah memperkenalkan strategi dalam berinvestasi saham. Secara spesifik, setelah mempelajari bab ini diharapkan pembaca memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai :
Konsep strategi pasif dan strategi aktif dalam investasi portofolio saham.
Perbedaan strategi pasif dan strategi aktif dalam investasi portofolio saham.
Disini akan dibahas tentang strategi yang bisa dilakukan investor dalam pembentukan portofolio saham. Ada dua strategi yang akan dibahas, yaitu : strategi pasif dan strategi aktif. Strategi pasif biasanya meliputi tindakan investor yang cenderung pasif dalam berinvestasi pada saham dan hanya mendasarkan pergerakan sahamnya pada pergerakan indeks pasar. Artinya, investor tidak secara aktif mencari informasi ataupun melakukan jual-beli saham yang bisa menghasilkan return abnormal. Investor dalam hal ini hanya akan mengikuti indeks pasar. Di sisi lainnya, strategi aktif pada dasarnya akan meliputi tindakan investor secara aktif dalam melakukan pemilihan dan jual-beli saham, mencari informasi, mengikuti waktu dan pergerakan harga saham serta berbagai tindakan aktif lainnya untuk menghasilkan return abnormal. Tentunya investor harus berhati-hati dalam memilih strategi apa yang tepat baginya, apakah strategi aktif,pasif ataupun penggabungan kedua strategi tersebut secara bersamaan.
Strategi aktif dalam pembentukan portofolio saham pada dasarnya bisa menggunakan dua pendekatan dalam analisis saham, yaitu pendekatan fundamental dan pendekatan analisis teknikal. Pendekatan fundamental adalah pendekatan untuk menganalisis suatu saham dengan berdasarkan pada data-data perusahaan seperti earning, dividen, penjualan dan lainnya. Sedangkan, analisis teknikal merupakan pendekatan untuk mencari pola pergerakan harga saham yang bisa dipakai untuk meramalkan pergerakan harga saham dikemudian hari.

STRATEGI PASIF
Dalam konsep pasar modal yang efisien dikatakan bahwa jika pasar benar-benar efisien tidak akan ada satu investor pun yang bisa memperoleh return abnormal di atas return pasar. Konsep tersebut menghasilkan strategi pasif dalam portofolio saham. Investor yang menggunakan strategi pasif percaya bahwa harga pasar yang terjadi adalah harga saham yang mencerminkan nilai intrinsik saham tersebut. Oleh karenanya, investor tidak akan berusaha untuk secara aktif melakukan tindakan perdagangan saham yang bisa memberikan return abnormal. Strategi pasif bisa juga diartikan sebagai tindakan investor dalam membentuk portofolio saham yang merupakan replikasi kinerja indeks pasar. Dengan demikian, tujuan strategi pasif adalah untuk mengikuti kinerja indeks pasar sedekat mungkin.
Strategi yang dipakai dalam strategi pasif portofolio saham meliputi strategi beli dan tahan ( buy and hol strategy ) dan strategi mengikuti indeks ( indexing strategy ). Berikut ini akan dibahas dua strategi yang biasanya dipakai dalam strategi pasif portofolio saham :
STRATEGI BELI DAN SIMPAN

Strategi ini pada dasarnya sama dengan strategi beli dan simpan dalam portofolio oblogasi. Dalam strategi ini investor membeli sejumlah saham dan tetap memegangnya untuk beberapa waktu tertentu. Tujuan strategi beli dan simpan adalah untuk menghindari biaya transaksi dan biaya tambahan lainnya yang terlalu tinggi. Dalam hal ini, investor percaya bahwa return yang akan diperoleh dari penerapan strategi ini tidak akan jauh berbeda dengan return yang diperoleh jika investor secara aktif membeli dan menjual saham. Pada strategi ini investor sangat mempertimbangkan biaya transaksi dan biaya lainnya dalam melakukan portofolio saham.
Strategi beli dan simpan bisa dilakukan investor dalam komposisi yang terdiri dari banyak saham ataupun hanya beberapa jenis saham. Meskipun demikian, investor tetap harus melakukan pemilihan terhadap saham-saham tertentu yang akan dimasukan dalam portofolionya. Hal terpenting di sini adalah bahwa komposisi tersebut akan bisa diterima sepanjang komposisi saham-saham tersebut mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat return harapan investor.


STRATEGI MENGIKUTI INDEKS

Strategi mengikuti indeks ini dalam prakteknya bisa digambarkan sebagai pembelian instrumen reksa dana atau dana pensiun oleh investor. Strategi investor seperti ini bisa dikategorikan strategi pasif. Dengan membeli instrumen reksa dana, investor berharap bahwa kinerja investasinya pada kumpulan saham-saham dalam instrumen reksa dana sudah merupakan duplikasi dari kinerja indeks pasar. Dengan kata lain, investor berharap akan memperoleh return yang sebanding dengan return pasar. Membeli reksa dana juga akan memberikan keuntungan bagi investor karena biaya transaksi, biaya pencarian informasi, dan komisi konsultasi analisis menjadi lebih rendah. Dalam hal ini investor hanya membeli instrumen reksa dana, dan tinggal menunggu return dari reksa dana yang telah dibelinya.

STRATEGI AKTIF
Dalam investasi portofolio saham dengan strategi aktif, berbagai cara akan dilakukan investor untuk memperoleh return yang sebanding atau melebihi return pasar.
Tujuan strategi aktif adalah mencapai return portofolio saham yang melebihi return portofolio saham yang diperoleh melalui strategi pasif. Dengan kata lain, investor berusaha memperoleh hasil yang lebih tinggi dibanding return yang diperoleh sesama investor lainnya.
Berikut ini akan dibahas tiga strategi yang biasanya dipakai investor dalam menjalankan strategi aktif portofolio saham :

PEMILIHAN SAHAM

Strategi ini merupakan strategi yang paling banyak digunakan dan paling rasional. Dalam hal ini, investor secara aktif melakukan analisis dan pemilihan saham-saham terbaik, yaitu saham yang memberikan hubungan tingkat return-risiko yang terbaik dibanding alternatif lainnya.
Investor yang cerdik tentunya akan membeli saham yang nilai intrinsiknya di atas harga pasar ( undervalued ) dan menjual saham-saham yang nilai intrinsiknya dibawah harga pasar (overvalued). Tindakan investor secara aktif memilih saham lalu membuat keputusan menjual atau membeli saham tertentu diharapkan bisa memberikan manfaat bagi investor untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga saham yang terjadi. Manfaat yang diperoleh investor dari kenaikan harga saham dikemudian hari disebut juga sebagai capital gain.
Dalam memilih saham terbaik atau ( superior ), investor bisa melakukan analisis secara individual ataupun dengan memanfaatkan jasa konsultasi analisis saham. Jika investor mempunyai akses informasi yang baik dan kemampuan yang baik untuk menganalisis saham dan memilih saham, investor bisa melakukan pemilihan saham secara individual. Tetapi ada kalanya investor lebih menyukai penggunaa jasa analisis saham profesional untuk memperoleh nasihat dan rekomendasi keputusan terbaik tentang saham apa saja yang harus dipilih dan tindakan apa yang harus dilakukan terhadap saham tersebut.

ROTASI SEKTOR
Strategi ini biasanya dilakukan oleh investor yang berinvestasi pada saham-saham di dalam negara saja. Dalam hal ini investor bisa melakukan dua cara berikut :
Melakukan investasi pada saham-saham perusahaan yg bergerak pada sektor tertentu untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi dikemudian hari. Hal ini dilakukan jika investor yakin bahwa suatu saham pada sektor tertentu akan memberikan return yg lebih tinggi dibanding return pasar.
Melakukan modifikasi/perubahan terhadap bobot portofolio saham-saham pada sektor industri yg berbeda-beda, untuk mengantisipasi perubahan siklis ekonomi, pertumbuhan dan nilai saham perusahaan. Investor akan meningkatkan bobot portofolionya pada saham-saham industri yang berprospek cerah dimasa datang dan akan mengurangi bobot portofolionya pada saham sektor industri yg berprospek kurang baik.
Reilly dan brown (1997) mengkategorikan saham-saham persektor industri menjadi 5, sebagai berikut:
Saham-saham sektor finansial (financial stock excel).
Saham-saham sektor barang-barang konsumen tahan lama (consumer durables excel).
Saham-saham sektor barang modal (capital goods excel).
Saham-saham sektor industri dasar (basic industrie excel).
Saham-saham sektor barang-barang kebutuhan pokok (consumer staples excel).
Sebagai contoh, misalnya investor mempertimbangkan untuk membeli saham-saham sektor finansial. Salah satu karakteristik saham sektor finansial adalah kepekaannya terhadap perubahan suku bunga, di mana harga saham sektor finansial akan berhubungan terbalik dengan tingkat bunga. Artinya, jika tingkat bunga mengalami peningkatan, maka harga saham sektor ini justru akan turun. Kondisi ini dalam gambaran siklis ekonomi biasanya terjadi pada perekonomian yg mulai memasuki siklis menurun. Pada situasi seperti ini suku bunga biasanya akan meningkat dan berakibat pada perekonomian yg mulai memasuki siklis menurun. Pada situasi seperti ini suku bunga biasanya akan meningkat dan berakibat pada menurunnya harga sahamsektor finansial. Dengan demikian investor yg cerdik akan membeli saham sektor tersebut, karena harganya relatif rendah. Hal ini dilakukan dengan harapan jika tingkat suku bunga sudah mulai menurun, maka perusahaan sektor financial (misalnya bank, perusahaan simpan pinjam atau perusahaan sekuritas) akan mengalami peningkatan earning dan hal ini mengakibatkan harga sahamnya meningkatkan.
Keberhasilan penerapan strategi rotasi ini sangat tergantung dari kemampuan investor untuk memahami kondisi ekonomi yang sedang terjadi dan juga kemampuan investor untuk meramalkan kondisi yang akan terjadi. Pemahaman dan pengetahuan yang baik tentang siklis ekonomi yang sangat membantu efektivitas penerapan strategi ini karena kunci strategi ini adalah bagaimana investor bisa mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi yang terjadi dan mengambil manfaat perubahan tersebut.

STRATEGI MOMENTUM
Harga investor akan mencari momentum atau waktu yang tepat, pada saat perubahan harga yang bisa terjadi bisa memberikan keuntungan bagi investor melalui atau membeli saham. Ide dasar strategi ini adalah adanya kenyataan bahwa pada waktu-waktu tertentu harga pasar saham akan merefleksikan penggerakan earning ataupun pertumbuhan perusahaan. Dalam strategi ini investor akan mencari momentum atau waktu yang tepat, pada saat perubahan harga yang terjadi bisa memberikan keuntungan bagi investor melalui tindakan menjual atau membeli saham.
Berbagai teknik untuk mencari momentum yang tepat dalam portofolio saham bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan membuat peta penggerakan harga saham selama beberapa waktu untuk meramalkan apa yang akan tetjadi pada harga saham tersebut di kemudian hari. Jika harga-harga saham diperkirakan akan meningkat maka investor akan meningkatkan bobot portofolionya pada investasi portofolio saham. Investor akanm menginvestasikan uang yang dimilikinya pada portofolio saham karena lebih menguntungkan dibanding alternatif lain. Demikian pula sebaliknya, jika diperkirakan harga saham akan menurun maka investor akan memindahkan investasinya dari portofolio saham alternatif investasi lainnya.
Berbagai teknik kuantitatif yang lebih canggih dengan penggunaan untuk menentukan teknologi komputer sudah mulai dipergunakan untuk menentukan waktu yang paling tepat untuk membeli atau menjual saham. Data yang telah terjadi dipakain untuk mencari pola perggerakan saham dan mencari saham dan mencari hubungan sebab akibat antara satu peristiwa dengan peristiwa lainnya. Tetapi, penggunaan teknologi komputer ini pun sebenarnya masih mengandung kelemahan sehubungan dengan penggunaan data-data historis. Menggunakan data-data historis yang telah terjadi untuk meramalkan kejadian dimasa yang akan datang secara implisit menganggap bahwa apa yang telah terjadi di masa lalu akan sama dengan yang akan terjadi di masa datang.
Dalam kenyataan strategi penentuan momentum harga saham merupakan isu yang masih kontroversial. Strategi ini memang populer digunakan oleh para praktisi, tetapi pertanyaannnya adalah seberapa akuratkah metode ini mampu meramalkan apa yang akan terjadi di kemudian hari. Bagi kalangan akademisi, fenomina seperti ini sangat menarik untuk dipelajari dan sangatb diperlukan penelitian impiris tentang subyik ini untuk membutikan apakah strategi tersebut merupakan strategi yang layak dipakai atauklah hanya suatu kebetulan.




RESIKO PORTOFOLIO
Menurut Mohamad Samsul (2006;305) Risiko fortofolio adalah risiko investasi dari sekelompok saham dalam portofolio atau sekelompok instrument keuangan dalam portofolio. Risiko portofolio dapat dihitung sebagai risiko harian, risiko mingguan dan risiko bulanan dan risiko tahuanan. Jika dihitung sebagi risiko harian, maka dasar perhitungannya adalah data harian, dan jiak dihitung sebagai risiko bulanan, maka data yang digunakan sebagai dasar perhitungan nya adalah data bulanan. Terdapat dua ukuran yang digunakan sebagai risiko, yaitu (1) deviasi standard an (2) beta saham. Deviasi standar menggambarkan gejolak return saham dan return rata-rata. Gejolak return tersebut dapat bersifat positif , yaitu berada diatas return rata-rata, atau bersifat negative yaitu berada dibawah return rata-rata.

0,14
0,12 R rata-rata
-0,10 p


Return portifolio naik dan turun sangatb tipis, yaitu berada antara 11 % dan 13 . hal ini dapt berarti bahwa harga saham yang ada dalam portofolio juga bergerak naik turun sangat tipis yaityu 1%.
Rp
0,18
0,12 RP rata-rata
-0,06 p

Return Portofolio naik dan turun lebih bergejolak, yaitu berada anatar 18% dan 6%. Hal ini dapat berarti bahwa harga saham yang ada dalam portofolio juga bergerak naik turun sekitar 6% dari return rata-rata. Semakin besar I semakin tinggi resikonya. Return bergerak antara 12% ± 6%.
Sekarang perhatikan contoh beta portofolio yang digambarkan dibawah ini :
βp
βp > 1
βm > 1




βp

βm > 1
βp > 1



Dari kedua gambar tersebut terlihat bahwa jika βp = 1,5, maka return portofolio 1,5 kali return paar. Semakin besar beta potorfolio semakin bergejolak return portofolio dibandingkan return pasar, atau semakin tinggi resiko investasi portofolio. Jika βp = -2,0 maka return portofolio 2 kali return pasar. Apabila return hari ini adlah 2 % maka kerugian return portofolio =2 x 2 %= 4%. Apabila return pasar negative 1,5 , maka return portofolio = 3%, yaitu -2 x -1,5 % = +3%
Seperti yang telah disebutkan, tolok ukur risiko dapat berupa standard an beta saham. Beta sham juga digunakan dalam mengentimasi return saham dengan metode capital assets pricing model (CAPM).

Menurut Dr.Jogiyanto H. M.,M.B.A.,Akt (2003;180) Portofolio efisien adalah portofolio yang memberikan return ekspektasi terbesar dengan tingkat risiko yg sudah pasti atau portofolio yg mengandung risiko terkecil dengan tingkat return ekspektasi yg sudah pasti.
Portofolio Optimal berdasarkan model Markowitz.
Model Markowitz menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut ini.
Waktu yg digunakan anya sat periode.
Tidak ada biaya transaksi.
Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio.
Tidak ada pinjaman dan simpanan bebas risiko.















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Strategi aktif dalam pembentukan portofolio saham pada dasarnya bisa menggunakan dua pendekatan dalam analisis saham, yaitu pendekatan fundamental dan pendekatan analisis teknikal. Pendekatan fundamental adalah pendekatan untuk menganalisis suatu saham dengan berdasarkan pada data-data perusahaan seperti earning, dividen, penjualan dan lainnya. Sedangkan, analisis teknikal merupakan pendekatan untuk mencari pola pergerakan harga saham yang bisa dipakai untuk meramalkan pergerakan harga saham dikemudian hari.
STRATEGI PASIF
Dalam konsep pasar modal yang efisien dikatakan bahwa jika pasar benar-benar efisien tidak akan ada satu investor pun yang bisa memperoleh return abnormal di atas return pasar. Konsep tersebut menghasilkan strategi pasif dalam portofolio saham.
STRATEGI AKTIF
Dalam investasi portofolio saham dengan strategi aktif, berbagai cara akan dilakukan investor untuk memperoleh return yang sebanding atau melebihi return pasar.
Tujuan strategi aktif adalah mencapai return portofolio saham yang melebihi return portofolio saham yang diperoleh melalui strategi pasif.
PEMILIHAN SAHAM
ROTASI SEKTOR








DAFTAR PUSTAKA
Tandelilin Eduardus, Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi Edisi pertama, Kanisius.
Dr. Jogiyanto H.M.,M.B.A.,Akt., 2003, Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 3,Yogyakarta;BPFE-Yogyakarta.
Samsul Mohamad, 2006, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio, Jakarta;Erlangga .